Melestarikan dan menjaga tradisi yang baik kemudian membuang tradisi buruk dan menggantinya dengan tradisi baik, merupakan karakter masyarakat modern.Lazimnya pesantren pada umumnya yang menerima warisan tradisi leluhurnya juga terjadi di Hayatan Thayyibah. Seperti kebiasaan membaca surat yasin dan sholawat pada malam jumat, istighosah menjelang UN dll. Sebagai pesantren yang menjungjung tinggi nilai-nilai universalitas, Pesantren Hayatan Thayyibah satu-satunya pesantren di Kota Sukabumi yang sampai saat ini bisa mewadahi semua golongan.Bukanlah suatu yang aneh di Hayatan Thayyibah saat sholat subuh ada imam yang memakai Qunut dan tidak, rajin yasinan dan tidak. Demikian juga heterogenitas terjadi pada santri, mereka terlahir dati keberagaman pemahaman terutama dalam madzhab fiqih. Di antara mereka ada putra tokoh Nahdatul Ulama,Muhammadiyah, Persis,PKS dan Hizib juga ormas lainnya.Nilai keberagaman dan keindonesiaan itulah yang menjadi ciri khas Hayatan Thayyibah bisa bertahan sampai saat ini.
Popular Posts
- Motivasi Dari Universitas Jendral Soedirman
- Alumni SMA Hatoy 2019 Menyebar di 13 PTN
- 14 SANTRI HATOY IKUTI JAMBORE INTERNASIONAL DI MALAYSIA
- Pustakawan Hayatan Thayyibah Mendapat Juara 3 Duta Baca Tingkat Jawa Barat
- Pelaksanaan Hari Raya Idul Qurban di Hayatan Thayyibah 2019
- Koperasi Hayatan Thayyibah Mengadakan Rapat Anggota Tahunan
- FAIZ AL FAUZI MASUK TIM JABAR DI TINGKAT NASIONAL
- 40 % DITERIMA PTN MELALUI JALUR UNDANGAN
- HATOY HIJAU & ASRI IDEAL UNTUK BELAJAR
- Program Komputer Untuk Guru Kreatif